KajianTipologi Yunus di Perut Ikan dan Yesus di Perut Bumi sebagai Antitipe Markus Setiawan; Jawa Agriani Sunyono; Robinson Rimun; Jhon Leonardo Presley Purba ELEOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 2 (2022): Januari 2022 Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kalvari Manado . Label ABJAD D, Lirik Lagu. Selasa, 06 Desember 2011. DAMAI YANG PADAKU. Verse Damai yang padaku bukan dunia yang bri Damai yang di dalam hati Ujian dan susah bagai awan gelap Yunus di perut ikan karna kasihnya kepada Allahnya maka pam Diposting oleh ROLAN CRIST di 10.18 Tidak ada komentar: Label: ABJAD D, Lirik Lagu. Puasaenam pun kena dimulakan. Selamat hari raya aidil fitri. Syukur rahmat yang dilimpahi. Ikan emas nak menyusun jari. Salah dan silap mohon dimaafi. Mungkin tulisan menguris hati. Catatan dicoret mengusik diri. Semuanya sekadar ilham sendiri. Mana yang baik elok dikongsi. Vay Tiền Nhanh. - Kitab Yunus adalah kitab kelima dalam kumpulan kitab yang disebut Nabi-nabi Kecil dalam Perjanjian Lama. Kitab ini berbeda dengan kitab-kitab nabi lainnya karena kitab ini tidak berisi ucapan-ucapan sang nabi kepada Israel, melainkan menceritakan pengalaman Nabi Yunus, ketika ia mencoba menghindari perintah Tuhan, tetapi akhirnya berangkat untuk menyampaikan perayaan Tuhan kepada penduduk Kota Niniwe. Dalam bahasa Ibrani, Yunus disebut Yonah yang berarti “merpati”. Nama ayahnya adalah Amitai yang berarti kebenaran Allah. Tokoh Yunus sendiri didasarkan pada tokoh yang dikenal hidup pada masa pemerintahan Yerobeam II 786-746 SM. Raja ini memperluas perbatasan negerinya dari Hamat sampai Laut Mati. Dalam Perjanjian Lama, Yunus bin Amittai disebutkan di luar kitab Yunus sendiri hanya sekali yakni dalam 2 Raja-raja 1425 untuk informasi lebih jauh tentang tokoh ini sendiri, lihat artikel Yunus. Kitab ini sendiri kemungkinan disunting pada masa pasca-pembuangan setelah 530 SM dan didasarkan pada tradisi lisan yang telah diturunkan sejak abad ke-8 SM. Yunus dianggap sebagai salah seorang nabi kecil karena buku aslinya ditulis bersama-sama dengan kitab-kitab kenabian lainnya yang lebih kecil dalam sebuah gulungan saja yang juga dikenal sebagai "Kitab yang Duabelas". Sebagai bagian dari Perjanjian Lama, kitab ini terdapat dalam Tanakh Yahudi dan Alkitab Kristen. Kisahnya mempunyai sejarah penafsiran yang menarik dan telah menjadi cerita termasyhur melalui cerita-cerita populer anak-anak. Pada suatu hari, Allah berbicara kepada Nabi Yunus, katanya, “Pergilah ke Niniwe untuk memberitahukan ancaman-Ku kepada kota itu, karena Aku tahu penduduknya jahat sekali.” Niniwe adalah kota yang sangat besar. Orang-orangnya sangat jahat. Mereka bukan orang Israil; mereka tidak menyembah Allah. Akan tetapi, Nabi Yunus tidak mau menyampaikan Firman Allah kepada orang Niniwe tersebut. LIHATLAH orang yang ada di dalam air itu. Ia dalam keadaan sangat gawat, bukan? Ikan itu hampir menelan dia! Tahukah kau siapa orang ini? Namanya Yunus. Marilah kita lihat mengapa ia sampai mengalami keadaan yang begitu gawat. Yunus adalah nabi Yehuwa. Tidak berapa lama setelah nabi Elisa mati, Yehuwa berkata kepada Yunus, ’Pergilah ke Niniwe kota yang besar itu. Kejahatan orang yang tinggal di situ sangat besar, dan Aku ingin supaya kau berbicara kepada mereka tentang hal itu.’ Tapi Yunus tidak ingin pergi. Maka ia naik kapal yang menuju ke arah yang berlawanan dengan Niniwe. Yehuwa tidak senang melihat Yunus melarikan diri. Maka Ia mendatangkan angin badai yang besar. Begitu hebat sampai-sampai kapal itu hampir tenggelam. Para pelaut itu sangat ketakutan, dan mereka berseru minta tolong kepada ilah-ilah mereka. Akhirnya Yunus berkata kepada mereka, ’Saya beribadat kepada Yehuwa, Allah yang menjadikan langit dan bumi. Dan saya melarikan diri supaya tidak melakukan apa yang Yehuwa suruh untuk saya lakukan.’ Maka para pelaut itu bertanya, ’Apa yang harus kami lakukan atas dirimu supaya angin badai ini berhenti?’ ’Campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut itu akan tenang kembali,’ kata Yunus. Para pelaut itu tidak ingin berbuat demikian, tapi karena badai itu semakin mengamuk, akhirnya mereka melempar Yunus ke luar kapal. Badai itu langsung berhenti, dan laut itu tenang kembali. Ketika Yunus tenggelam ke dalam air, ikan besar menelannya. Tapi ia tidak mati. Selama tiga hari tiga malam ia berada dalam perut ikan itu. Yunus sangat menyesal karena ia tidak menaati Yehuwa dan tidak pergi ke Niniwe. Maka tahukah kau apa yang Yunus lakukan? Yunus berdoa minta pertolongan kepada Yehuwa. Kemudian Yehuwa menyuruh ikan itu memuntahkan Yunus ke darat. Setelah itu Yunus pergi ke Niniwe. Ini mengajarkan kepada kita betapa pentingnya melakukan apa saja yang Yehuwa katakan, bukan? —Ada sebuah doa yang dipanjatkan Nabi Yunus alaihissalam ketika berada dalam perut ikan besar. Doa tersebut diabadikan dalam Alquran Al Karim. Dalam Alquran surat Al Anbiya Allah SWT berfirman وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ “Dan ingatlah kisah Dzun Nun Yunus, ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya menyulitkannya, maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." QS Al Anbiya ayat 87. Pakar tafsir Alquran yang juga pengasuh Pondok Pesantren Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran PSQ, Ustadz Syahrullah Iskandar menjelaskan kata dzannun adalah gelarnya Nabi Yunus. Pada surat lainnya, Nabi Yunus juga disebut shohibul hut. Dua julukan itu disematkan pada Nabi Yunus karena pernah ditelan oleh ikan besar. Ustadz Syahrullah menjelaskan ketika Nabi Yunus pergi dalam kondisi marah, Nabi Yunus berasumsi bahwa Allah SWT tidak bisa untuk menyulitkan kondisinya, kemudian Nabi Yunus berdoa dalam situasi yang sangat gelap. Degan gelap yang bertingkat yakni gelap karena berada di dalam perut ikan, berada di kedalaman lautan, dan di tengah malam. Nabi Yunus mengucapkan doa لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ La illaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin "Tidak ada tuhan selain Allah, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." "Redaksi doanya sebenarnya tidak meminta, tetapi mengakui kebesaran Allah dan mengakui akan tindak salah yang diperbuatnya," kara ustaz Syahrullah dalam kajian kitab Min Wahyil Quran karya Syekh Yasin Muhammad Yahya di Masjid Bayt Alquran beberapa waktu lalu. Maka Allah SWT pun mengabulkan doa Nabi Yunus sebagaimana keterangan dalam ayat selanjutnya فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ “Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman” Nabi Yunus itu putra dari Matta. Ustadz Syahrullah mengatakan ada mufasir yang menjelaskan bahwa Matta itu dinisbatkan kepada ibu Nabi Yunus. Menurut mufassir tersebut ada dua nabi yang dinisbatkan kepada ibunya dan disebutkan Alquran yakni Isa bin Maryam dan Yunus bin Matta. Tetapi pendapat mayoritas mufasir mengatakan Matta bukan ibu dari Nabi Yunus melainkan ayahnya bernama Matta. Nabi Yunus bertempat di Niniwe, Irak. Kendati begitu, Ustaz Syahrullah mengatakan nabi Yunus tidak diutus untuk satu kaum tertentu, seperti halnya Nabi Musa pada bani Israel, Nabi Hud pada kaum Aad atau Nabi Saleh pada kaum Tsamud. Nabi Yunus diutus menyeru dari satu kaum ke kaum lainnya. Ustadz Syahrullah menjelaskan Nabi Yunus keluar atau pergi dari satu kaum dalam kondisi tidak puas. Terdapat rasa marah, kecewa karena kaumnya mengabaikan seruannya untuk menyembah Allah SWT. Kaumnya justru mengolok-olok nabi Yunus. Sehingga Nabi Yunus pun meninggalkan kaum tersebut dan menyeru kepada kaum lainnya. Kemudian Nabi Yunus melakukan perjalanan untuk menyeru pada kaum lainnya agar menyembah Allah SWT dengan menggunakan kapal yang sudah penuh dengan penumpang. Karena ombak yang besar, setiap orang yang ada di kapal tersebut melakukan undian di tengah perjalanan. Dengan ketentuan siapa yang keluar namanya, maka dia yang harus melompat ke laut ke laut untuk mengurangi beban kapal itu. Tiga kali undian dilakukan hasilnya nama Nabi Yunus yang keluar. Nabi Yunus pun harus menerima konsekuensinya loncat ke laut. Setelah Nabi Yunus loncat ke laut, Nabi Yunus di telan ikan paus yang sudah diperintahkan Allah SWT agar tidak mencelakai Nabi Yunus. Ustadz Syahrullah mengatakan tidak ada penjelasan tentang berapa lama Nabi Yunus berada dalam perut ikan. Di situlah nabi Yunus berdoa. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini

yunus di perut ikan lirik